Aku Ingin Kita Menjadi Makna



Wahai tuan yang pandai merangkai diksi
Sembari menghisap menthol malam ini
Aku membayangkan alangkah indahnya
Jika segala pemikiran kita bersenggama
Di dalam kamar indah bernama logika
Di dalam kepala kita masing-masing

Biarkan mereka hidup bising
Beranak pinak lalu mati terasing
Aku hanya ingin dalam relasi cinta
Kita lampaui yang fisik dan menggapai makna
Kita hanya perlu saling menatap
Lalu menetap berlama lama

Biarkan bibir kita saling mendingin
Untuk menahan segala ingin
Aku tak ingin memberimu cinta banal
Agar nanti kita tidak berujung pada sesal
Kamerad tujuan kita adalah revolusi
Bukan mengulang apa yang pernah terjadi

Aku tidak membiarkan saliva kita saling bertemu

Bukan berarti aku tidak mencintaimu
Sebab ada hal yang jauh lebih bermakna dari itu
Percayalah tuan kita bisa melampaui
Hal yang fisik untuk cinta yang maha tinggi
Aku mencintaimu serupa
Lirih angin yang tak perlu bersuara


Sukarame, 24 Mei 2019





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Cinta Menurut Plato

Analogi Cermin Imam Al Ghazali

Benarkah Per(empu)an Tercipta dari Tulang Rusuk yang Bengkok?