Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Hujan, Kopi, Cinta & Keanehan Manusia Modern

Gambar
    Penghujan di pertengahan Oktober yang basah, cukup membekukan langit kota sore ini. Trotoar jalan kedinginan minta pelukan, alas-alas kaki pejalan yang ingin cepat sampai di  rumah hangat sang majikan, juga jutaan rintik air yang jatuh dan menjadi genangan.  Mereka semua cukup membuat suasana hening sejenak. Udara yang lembab dengan sopan menerobos rongga-rongga hidung. Belum lagi bau petrikor yang menguap dari tanah basah, diterima oleh saraf sensorik indera penciumanku kemudian dibawa oleh saraf motorik menuju ke otak, lalu disana mengaktifkan banyak sekali perasaan, kenangan, dan gambaran-gambaran peristiwa lampau yang... ahh sialan haha Hujan memang selalu punya caranya sendiri untuk menerobos dinding ingatan. lalu ia menayangkannya kembali seperti sebuah film dokumenter. Tidak peduli seberapa lama dan seberapa kerasnya kita berusaha mengubur ingatan itu dalam-dalam. Tapi, dengan begitu mudah dan singkatnya ia bisa  muncul begitu saja.  "Oke... finish! tinggal gue kirim em